ROMAWIPUN TAHU KEMAKSIATAN MENGHANCURKAN SEGALANYA
Melihat
zaman yang kian rusak dengan maksiat, menjadikan jiwa-jiwa kaum muslimin tidak
sekuat para leluhur mereka. Padahal dahulu kaum muslimin adalah sebuah
minoritas namun bisa menaklukkan pasukan yang berlipat ganda. Kaum muslimin
pada saat itu bisa menaklukan
semenanjung Arabia. Dan bahkan dapat menaklukkan salah satu kerajaan
beradi daya pada waktu itu, yaitu Romawi.
Mengapa Kerajaan Romawi yang sangat
agung pada massa itu bisa tertaklukkan oleh kaum muslimin walau pasukan mereka
berlipat ganda daripada pasukan kaum muslimin?
Ahmad
bin Marwan Al Maliki meriwayatkan dalam Al Mujalasah, beliau berkata,
telah berkata kepada kami Abu Ismail at-Tirmidzi, dia berkata, telah berkata
kepada kami Abu Muawiyyah bin Amru dari Abu Ishaq, dia berkata,: “Tidak satupun
musuh yang dapat duduk tegar di atas untanya ketika berhadapan dengan para
sahabat Nabi. Ketika berada di Anthakiyah, Heraklius (Raja Romawi pada saat
itu) bertanya kepada para pasukan Romawi yang kalah perang, “Celakalah kalian,
beritahukan kepadaku tentang musuh yang kalian perangi. Bukankah mereka manusia
seperti kalian juga?” Mereka menjawab, “Ya!”
Heraklius kembali bertanya, “Apakah jumlah kalian lebih banyak daripada
jumlah mereka atau sebaliknya?” Mereka menjawab, “Jumlah kami lebih banyak
berlipat ganda daripada jumlah mereka di setiap tempat.” Heraklius bertanya
lagi, “Jadi kenapa kalian kalah?”
Maka
salah seorang yang dituakan dari mereka menjawab, “Kami kalah disebabkan mereka
shalat di malam hari, berpuasa di siang hari, mereka menepati janji, mengajak
kepada perbuatan yang ma’ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar serta saling jujur sesama mereka.
Sedangkan kami gemar meminum khamr, berzina, mengerjakan segala yang haram,
menyalahi janji, menjarah harta, berbuat kezhaliman, menyuruh kepada
kemungkaran, melarang dari apa-apa yang diridhai Allah dan kita selalu berbuat
kerusakan di muka bumi.” Mendengar jawaban itu Heraklius berkata, “Engkau telah
berkata benar.”
Nyatalah bahwa kemaksiatan akan
membinasakan pelakunya, Allah Ta’ala berfirman :
(سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا
يَعْلَمُونَ وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ) (القلم:44)
"Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui. dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh". (QS. 68:44)
"Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui. dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh". (QS. 68:44)
Maka bagi
setiap muslim hendaklah berhati-hati dengan bahaya atau efek dari maksiat.
Wallahu A’lam
Ahukum Fillah Yahya Husein Al Azhari
Referensi dari kitab Al Bidayah Wan Nihayah Karya Ibnu Katsir
Tidak ada komentar: