Header Ads

MEREKA YANG DIBERI JABATAN...

Abu Haniifah dan Ahmad bin Hanbal rahimahumallah

Al-Khathiib Al-Baghdaadiy rahimahullah membawakan beberapa riwayat dalam Taariikh Baghdaad tentang satu fragmen kehidupan Abu Haniifah An-Nu'maan bin Tsaabit rahimahullah. Salah satu kisahnya adalah yang diceritakan 'Ubaidullah bin 'Amru Ar-Raqqiy :

كلم بن هبيرة أبا حنيفة أن يلي له قضاء الكوفة، فأبَى عليه، فضربه مائة سوط وعشرة أسواط، في كل يوم عشرة أسواط، وهو على الامتناع، فلما رأى ذلك خلى سبيله

Bahwasannya Ibnu Hubairah pernah meminta Abu Haniifah untuk menjadi hakim di Kuufah, namun ia (Abu Haniifah) menolaknya. Maka Ibnu Hubairah memukulnya dengan 110 kali cambukan, yang setiap harinya 10 kali cambukan. Namun Abu Haniifah tetap enggan. Maka ketika Ibnu Hubairah melihat dirinya tetap enggan, ia pun meninggalkannya [Taariikh Baghdaad, 15/448].

Abu Bakr bin 'Ayyaasy bersaksi hal yang serupa dengan dikatakan 'Ubaidullah.

Suatu hari Abu Haniifah - dalam masa pemukulannya - berkata kepada 'Abdul-Hamiid:

كان غم والدتي أشد علي من الضرب

"Kesedihan ibuku lebih perih aku rasakan daripada pukulan (yang menimpaku)".

Ismaa'iil bin Saalim Al-Baghdaadiy berkata:

ضرب أَبُو حنيفة على الدخول في القضاء فلم يقبل القضاء، قال: وكان أَحْمَد بن حنبل إذا ذكر ذلك بكى وترحم على أبي حنيفة، وذلك بعد أن ضرب أَحْمَد

"Abu Haniifah dipukul untuk dijadikan hakim, namun ia tidak menerima jabatan itu. Adalah Ahmad bin Hanbal, apabila dirinya mengingat hal tersebut, maka ia menangis dan mendoakan rahmat kepada Abu Haniifah. Hal itu setelah kejadian Ahmad dipukul/dicambuk (oleh Bani 'Abbaasiyyah)" [idem, 15/449].

Yaitu, karena beliau (Ahmad bin Hanbal) teringat bahwa dirinya juga pernah dipukul oleh penguasa sebagaimana Abu Haniifah.

Semoga Allah memberikan rahmat bagi mereka berdua

Ust. Shohibul Umam. Lc

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.