Header Ads

KETENTUAN DAN ADAB BERDOA

1. Berdoa Hanya Kepada Allah Ta’ala Semata.

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
 Dan sesungguhnya masjid-masjid adalah milik Allah, maka janganlah kalian berdoa kepada Allah juga kepada yang lain (Q.S al-Jinn ayat 18).

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ
Dan janganlah engkau berdoa kepada selain Allah yang tidak memberikan manfaat atau bisa menimbulkan mudharat kepadamu. Jika engkau melakukan hal itu, sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang dzhalim (musyrik) (Q.S Yunus ayat 106).
 Rasulullah shollallahu alaihi wasallam sendiri sebagai makhluk yang paling bertaqwa dan paling mulia, tidak berhak untuk menjadi sasaran doa, karena beliau tidak memiliki kemampuan untuk memberikan manfaat atau menolak kemudharatan meskipun untuk diri beliau sendiri.

قُلْ إِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا
 Katakanlah: sesungguhnya aku tidak memiliki kemampuan menimbulkan mudharat kepada kalian tidak pula menyampaikan petunjuk (taufiq) (Q.S al-Jinn ayat 21).
 Tidak boleh seorangpun berdoa kepada Nabi. Apalagi kepada pihak yang kedudukannya di bawah Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam.

☝ Sesungguhnya tujuan doa hanya untuk Allah Azza Wa Jalla semata. Sekali saja seseorang berdoa kepada selain Allah, maka ia terjatuh dalam kesyirikan besar, menghapus seluruh amal kebaikan, dan keluar dari Islam.

2. Allah Suka Jika Seseorang Banyak Berdoa Kepada-Nya.
 Doa adalah ibadah. Semakin banyak seseorang berdoa kepada Allah, maka semakin banyak ibadah yang dipersembahkannya untuk Allah.

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
 Doa itu adalah ibadah (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, dishahihkan al-Albaniy).

مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
 Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah murka kepadanya (H.R atTirmidzi, dihasankan al-Albaniy).

لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
 Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah Ta’ala dibandingkan doa (H.R atTirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan Ibnu Hibban dan al-Hakim, dihasankan al-Albaniy).

3. Allah Bersama Orang yang Berdoa KepadaNya.

إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي
 Sesungguhnya Allah berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu terhadapKu. Dan aku akan bersamanya jika dia berdoa kepadaku (H.R Muslim dari Abu Hurairah).

4. Tidak Ada yang Berat Bagi Allah dalam Mengabulkan Permohonan HambaNya.

يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمَخِيْطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ
 Wahai para hambaKu, kalau seandainya manusia dan jin yang terdahulu maupun yang paling akhir berdiri di satu tanah lapang, kemudian mereka meminta kepadaKu, kemudian Aku berikan pada setiap pihak apa yang diminta, hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada di sisiKu kecuali seperti jarum yang mengurangi air saat dicelupkan ke laut (H.R Muslim).

5. Bersungguh-Sungguh Ketika Berdoa, Yakin Akan Dikabulkan.

إِذَا دَعَوْتُمْ اللَّهَ فَاعْزِمُوا فِي الدُّعَاءِ وَلَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِي فَإِنَّ اللَّهَ لَا مُسْتَكْرِهَ لَهُ
 Jika kalian berdoa kepada Allah, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa. Jangan sekali-kali mengatakan: “jika engkau kehendaki berikanlah kepadaku”. Karena sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang bisa memaksa Allah (H.R al-Bukhari).

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
Berdoalah kepada Allah dengan yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidaklah menerima doa dari hati yang lalai (H.R Ahmad dan atTirmidzi, dihasankan al-Albaniy).



Disampaikan oleh :
 Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.