FENOMENA BULAN TERBELAH
Jika kita melihat tentang sejarah
peradaban islam maka kita akan membaca tentang tragedi terbelahnya bulan di
masa awal kenabian Rasululloh. Yang pada saat itu kaum musyrikin quraisy
meminta kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam untuk membelah
bulan sebagai bukti jika beliau adalah seorang Nabi. Nabi Muhammad membuktikan permintaan
kaum musyrikin yang itu menjadi salah satu kebesaran atau mukjizat Nabi.
Walaupun kaum musyrikin mengingkari apa yang telah terjadi.
Di
dalam Al Qur’an Allah juga menggambarkan tentang hal tersebut sebagaimana dalam
firmannya :
اقْتَرَبَتِ
السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
Telah dekat datangnya saat itu
dan telah terbelah bulan (QS. AL Qomar : 1).
Dan
juga di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah
saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim
No.5010)
Pertanyaannya
benarkah dan mungkinkah bulan terbelah atau hanya sebatas fatamorgana?
Setelah
jauh lama tragedi tersebut terjadi kini para ahli ilmuwan dari NASA telah
meneliti dan melihat bahwa dibulan terdapat sebuah celah yang memiliki panjang
ribuan kilometer yang berada di permukaan bulan. Mereka tidak tahu bagaimana
hal tersebut bisa terjadi.
Para
ilmuwan bahkan pernah berkata bahwa mereka seolah-olah berada di atas sebuah
retakan yang rapat kembali, disebabkan adanya sebuah celah yang memiliki
ukurannya sangat besar dan aneh, terutama bagi para ilmuwan yang menyaksikan
foto yang diberikan oleh para astronot. Mereka berusaha mencari tahu dengan
berbagai macam teori yang dimiliki, namun tidak semua yang masuk akal. Kejadian
seperti ini bahkan tidak dapat dijelaskan secara fisika. para ilmuwan juga
mengatakan bahwa retakan ini tidak seperti retakan yang terjadi di bumi. Bahkan
sebagian ada yang beranggapan bahwa retakan tersebut terjadi karena cairan
lava, walaupun belum dapat dibuktikan dengan tepat.
Dari penjelasan diatas dapat
ditarik kesimpulan kemungkinan besar tragedi terbelahnya bulan di zaman Nabi
Muhammad disebabkan karena celah atau retakan yang ada. Yang seolah-olah
seperti terbelah. Wallahu A’lam
Tidak ada komentar: